PENGERTIAN EVALUASI
PROYEK, ASPEK-ASPEKNYA DAN METODE MEMPEROLEH GAGASAN
A.
Aspek-AspekDalam Evaluasi Proyek
Untuk dapat merencanakan
dan menganalisa proyek yang efektif, harus mempertimbangkan banyak aspek yang secara bersama-sama
menentukan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman investasi tertentu. Masing-masing aspek saling
berhubungan dengan yang lainnya, dan
suatu keputusan mengenai suatu aspek akan mempengaruhi putusan-putusan terhadap
aspek-aspek lainnya. Seluruh aspek harus dipertimbangkan setiap saat dalam perencanaan proyek. Ada enam aspek yang
perlu dilihat dalam analisa dan
perencanaan proyek yaitu aspek Ekonomis,
Teknis, Finaly, Pemasaran , Organisasi Dan Manajemmenyang diuraikan sebagai
berikut:
1. Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi
yaitu mengenai pengaruh (kontribusi yang nyata dari proyek terhadap
pembangunan perekonomian secara keseluruhan dan apakah kontribusinya cukup
besar dalam menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan. Sudut pandang yang
diambil dalam analisa ekonomi adalah masyarakat secara keseluruhan.
v Ekonomi Tekni
Ekonomi
teknik adalah penentuan faktor-faktor dan kriteria ekonomi yang digunakan
ketika satu atau lebih alternatif dipertimbangkan untuk dipilih dalam
menyelesaikan suatu masalah di bidang teknik. Bisa juga dikatakan bahwa ekonomi
teknik adalah sekumpulan teknik matematika yang menyederhanakan perbandingan
ekonomi dalam suatu kasus di bidang teknik. Ilmu ekonomi tidak pernah lepas
dari ilmu teknik, terutama dalam perancangan dan penerapannya di masyarakat.
Dalam hal tersebut, selalu ada beberapa alternatif dalam pelaksanaannya yang
masing-masing alternatif memiliki keuntungan dan kerugian yang berbeda-beda
jenis dan jumlahnya. Namun penyelesaian masalah tersebut selalu memiliki
kriteria ekonomi, dan kriteria tersebut digunakan untuk memilih satu dari
banyak alternatif yang tersedia tersebut.
Misal, dalam penerapan mekanisasi di
suatu lahan perkebunan tebu, ada banyak alternatif yang tersedia. Apakah
penerapan mekanisasinya secara menyeluruh atau hanya sebagian saja (misalnya
hanya pada bagian permesinan, irigasi, atau sistem manajemennya saja), dan dana
yang tersedia terbatas. Dan mekanisasi yang diterapkan itu harus memberikan
tambahan profit yang sebesar-besarnya bagi perkebunan tersebut. Jika perkebunan
menetapkan untuk memilih mekanisasi permesinannya saja karena dianggap dapat
meningkatkan efisiensi kerja lebih besar, maka muncul alternatif lagi, apakah
perkebunan akan menerapkan permesinan di fasilitas pengolahan batang tebu,
pengolahan lahan, atau pemanenan. Bahkan jika sudah ditetapkan demikian,
perkebunan masih harus memilih tipe mesin apa yang akan dibeli karena
menyangkut daya tahan, kinerja mesin, dan kesesuaian dengan perkebunan
tersebut. Semua itu harus diperhitungkan secara ekonomi dan matematis dengan
tujuan untuk mendapatkan hasil dan keuntungan yang sebesar-besarnya, atau
kerugian yang sekecil-kecilnya.
v Sejarah
dan Perkembangan Ekonomi Teknik
Pertimbangan
dan perbandingan biaya merupakan aspek dasar dari pelaksanaan rekayasa.
Perintis dalam bidang ini adalah Arthur M. Wellington, pada akhir abad 19,
seorang insinyur sipil, bidang keahlian khususnya adalah bangunan jalan kereta
api di Amerika Serikat. Arthur mempertimbangkan kontribusi ekonomi teknik
dimana penekanan pada aspek keuangan secara matematik.
Pada
tahun 1930, Eugene Grant menerbitkan edisi pertama dari buku teksnya. Ini merupakan
tonggak sejarah perkembangan ekonomi teknik seperti kita ketahui saat ini. Ia
menekankan pengembangan sebuah titik pandang ekonomi dalam engineering. Pada
tahun 1942 Woods dan De Garmo menulis edisi pertama dari buku yang
berjudul “Engineering Economy
v Pengambilan
Keputusan Dalam Ekonomi Teknik
Analisis
ekonomi dalam ekonomi teknik sangat berhubungan erat dengan masalah pengambilan
keputusan. Itu di kRENkn suatu pengambilan keputusan terjadi bila terdapat
sedikitnya 2 alternatif yang harus di pilih salah satunya. Menurut de garmo, et
al. (1984), bila tidak terdapat adanya alternative (hanya ada satu pilihan),
maka tidak perlu di lakukan analisis ekonomi. Jadi jelas antara analisis
ekonomi dengan proses pengambilan keputusan terdapat hubungan yang erat.
Menurut
Newman (1988), proses pengambilan keputusan yang rasional biasanya terdiri dari
8 langkah, yaitu:
Ø Pengenalan
/ identifikasi masalah
Ø Pendenifikasi
tujuan
Ø Pengunpulan
data yang di perlukan
Ø Identifikasi
altenatif yang mungkin / layak
Ø Pemilihan
kreteria untuk menentukan alternative terbaik
Ø Penentuan
hubungan antara tujuan, alternative, data & criteria è membuat model.
Ø Memprediksi
hasil dari setiap alternative
Ø Memilih
alternative terbaik untuk mencapai tujuan
Ø Analisis
/ proses pengambilan keputusan ekonomi teknik
v Proses
Pengambilan Keputusan dalam Ekonomi Teknik
Pengambilan
keputusan dalam ekonomi teknik hampir selalu berkaitan dengan penentuan layak
atau tidaknya suatu alternatif investasi dilakukan dan penentuan yang terbaik
dari alternatif-alternatif yang tersedia. Proses pengambilan keputusan ini
terjadi karena :
Biasanya
setiap investasi atau proyek bisa dikerjakan dengan lebih dari satu cara
sehingga harus ada proses pemilihan,
Karena
sumber daya yang tersedia untuk melakukan suatu investasi terbatas sehingga
tidak semua alternatif bisa dikerjakan, namun harus dipilih yang paling
menguntungkan
Seperti
halnya pengambilan keputusan pada bidang-bidang yang lain, pengambilan
keputusan pada ekonomi teknik harus melalui suatu langkah-langkah yang
sistematis mulai dari mendefinisikan alternatif-alternatif investasi sampai
pada penentuan alternatif yang terbaik.
Hampir
semua proses pengambilan keputusan dimulai dari adanya ketidakpuasan terhadap
suatu hal atau adanya pengakuan terhadap suatu kebutuhan sehingga pembuat
keputusan merasa perlu untuk melakukan sesuatu yang berkaitan dengan hal itu.
Proses pengambilan keputusan akan berakhir dengan rencana untuk memperbaiki
ketidakpuasan atau memenuhi kebutuhan tadi.
Untuk
menggabungkan kondisi awal dan akhir dari proses pengambilan keputusan maka
secara umum langkah-langkah yang diambil adalah :
·
Memformulasikan permasalahan, termasuk
di antaranya menentukan ruang lingkup secara umum yang menggambarkan kondisi
awal dan akhir yang dihubungkan dengan proses “kotak hitam” yang belum
diketahui. Artinya, pada tahap ini hanya perlu diformulasikan permasalahan apa
yang dihadapi dan kondisi apa yang diharapkan setelah suatu solusi diterapkan,
tanpa harus menyatakan bagaimana cara atau metoda solusi yang akan digunakan.
·
Menganalisis permasalahan untuk
menyatakan permasalahan tersebut dengan lebih detail termasuk memformulasikan
tujuan, sasaran, kendala yang dihadapi, variabel keputusan yang harus dicari
nilainya, serta kriteria keputusan yang akan digunakan. Tahap ini menjadi
begitu penting karena kelemahan atau kesalahan yang terjadi di sini akan
berakibat langsung pada keputusan yang akan diambil.
·
Mencari alternatif-alternatif solusi
dari permasalahan yang dianalisis. Tahap ini membutuhkan kreativitas dalam
menemukan alternatif-alternatif solusi. Seringkali tahap ini digabungkan
langsung dengan tahap evaluasi alternatif. Sebagai akibatnya, usaha pencarian
alternatif sering dihentikan setelah ditemukan alternatif yang dinilai layak
secara ekonomis walaupun sebenarnya masih ada alternatif yang lebih baik.
·
Memilih alternatif terbaik melalui
pengukuran performansi masing-masing alternatif dan dibandingkan dengan
kriteria keputusan yang telah ditetapkan. Alternatif-alternatif yang masih akan
dibandingkan antara satu dengan yang lainnya untuk selanjutnya dipilih yang
terbaik.
·
Tidak berbeda jauh dengan proses
pengambila keputusan di atas, langkah-langka yang dilalui pada ekonomi teknik
juga cukup sistematis, bahkan akan melalui urutan-urutan yang lebih jelas dari
prosedur pengambilan keputusan pada bidang-bidang yang lain secara umum.
Secara
prinsip dapat dikatakan bahwa proses pengambilan keputusan dalam ekonomi teknik
juga tidak lepas dari proses penentuan alternatif-alternatif dan pemilihan
alternatif terbaik. Langkah-langkah penentuan alternatif adalah langkah yang
cukup teknis. Langkah ini tidak akan bisa dilakukan dengan baik tanpa
keterlibatan orang-orang yang mengetahui seluk beluk teknis dari berbagai hal
yang berkaitan dengan proses yang dihadapi. Selanjutnya, langkah pemilihan
alternatif dalam ekonomi teknik senantiasa dilakukan dengan mengukur
performansi ekonomi dari masing-masing alternatif sehingga keterlibatan
orang-orang yang mengerti tentang analisis ekonomi sangat dibutuhkan.
Seorang
pengambil keputusan yang berkaitan dengan ekonomi teknik harus mampu
mensistesis berbagai informasi yang mendukung, baik yang berasal dari data-data
masa lalu, maupun yang berupa prediksi kondisi masa-masa yang akan datang.
Dalam melihat performansi ekonomi suatu alternatif, seorang pengambil keputusan
harus bisa mendapatkan gambaran kondisi keuangan yang berkaitan atau yang
sejenis dengan alternatif tersebut. Peranan seorang akuntan dalam menyajikan
informasi-informasi keuangan masa lalu menjadi sangat penting dalam kaitan ini.
Di sisi lain seorang ahli ekonomi teknik diharapkan bisa melakukan
analisis-analisis ke depan berkaitan dengan aliran kas (cash flow) yang bisa
dihasilkan dan atau diperlukan oleh suatu alternatif yang ditawarkan
v Pemecahan
masalah dalam ekonomi teknik
Dalam
pengabilan keputusan adalah mengenali masalah yang ada. Suatu masalah timbul
apabila ada perbedaan antara keinginan yang di tetapkan dengan keadaan yang
sesungguhnya terjadi. Adanya perbedaan ini tidak menjamin bahwa seseorabg akan langsung
membuat keputusan untuk menyelesaikan masalah. Pertama, yang harus kita lakukan
yaitu mengetahui adanya perbedaan. Kita harus mengetahui adanya masalah sebelum
mulai mencari pemecahan masalah. Kedua, menyadari adanya perbedaan antara
keinginana yana di tetapkan dan kenyataan yang sesungguhnya tidaklah cukup
untuk memulai pengambilan keputusan. Kita harus termotivsi untunk mengurangi
perbedaan tersebut. Ketiga, selain hal-hal tersebut kita juga harus memiliki
peengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan sumbe-sumber daya untuk
menyelesaikan masalah tersebut
2. Aspek Teknis
Analisa secara teknis berhubungan
dengan input (penyediaan faktor-faktor produksi) dan output (produksi), secara
teknis harus dapat dilaksanakan, tenaga teknis yang baik harus tersedia, berapa
banyak staf yang memadai untuk dapat
beroperasinya kegiatan (pabrik).
3. Aspek Finansial
Analisa finansial mencakup rencana anggaran belanja perusahaan, rencana pendapatan dan keuntungan. Modal
usaha yang digunakan apakah milik sendiri atau modal pinjaman, proyek juga
perlu dianalisa dengan standar-standar yang dapat memberi gamabaran layak
tidaknya untuk dikerjakan, juga penting dilihat kenaikan pendapatan atau
“manfaat tambahan bersih” (net incremental benefit) dari proyek.
4.
AspekPemasaran
·
Adalahkegiatanuntukmenjualprodukdanmenciptakanhubunganjangkapanjang(yangsalingmenguntungkan) dengan pelanggan.
·
Menentukanciri-ciri
pasar yangakan dipilih (target
market).
·
Menentukanstrategi untuk dapat meraih dan memuaskan pasar.
·
Urutan-urutan penulisannya:
- Sikap,perilaku,dankepuasankonsumen:Penjelasanmengenaisikap,perilaku,dan
kepuasan konsumen terhadap
produksejenissaatini.
- Segmentasi-Target-PosisidiPasar:SegmentasiPasar,TargetPasardanstratetegi
positioninguntukmenguasaitargetpasar.
- Situasi persaingan di lingkungan industri:
Penjelasan situasi
persaingan antar perusahaan yang memproduksi produk sejenis dengan produk yang akan diproduksi perusahaandipasaryangdipilih.
- Manajemen
Pemasaran (Bauran pemasaran): Bagaimana
kebijakan bauran pemasaran yang
akan dilaksanakan.
v Pengertian Pemasaran
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran
diantaranya adalah :
a)Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang
diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b) Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran
adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan
pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
c) Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan
bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan
mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai
pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
d) Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem
keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
v Konsep Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran
meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan
kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita
dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah
suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah
kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang
lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik
yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
Konsep
pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang
diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Konsep
pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
1.Temukan
keinginan pasar dan penuhilah.
2.Buatlah
apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.
3.Cintailah
pelanggan, bukan produk anda.
4.Lakukanlah
menurut cara anda (Burger king)
5.Andalah
yang menentukan (United Airlines)
6.Melakukan
segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat
dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep
yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu :
konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep
pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
Ø Konsep
produksi
Konsep
produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia
dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan
mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi
yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin,
karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan
daya beli mereka.
Ø Konsep
produk
Konsep
produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu,
performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat
produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi
dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik
Ø Konsep
penjualan
Konsep
penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi
harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
Ø Konsep
pemasaran
Konsep
pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Ø Konsep
pemasaran sosial
Konsep
pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan
kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan
yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para
pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan
masyarakat.
Ø Konsep
Pemasaran Global
Pada
konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor-
faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang
mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak
yang terlibat dalam perusahaan.
v Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari
dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran
adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari
program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara
pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan
perusahaan.Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning),
pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa
Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan
pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud
untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Ø Penetapan
Harga
Harga
merupakan alat evaluasi dan komunikasi dalam pasar internasional. Menetapkan
harga yang tepat merupakan kunci kesuksesan dan kegagalan. Bahkan ketika
pemasar internasional memproduksi produk yang tepat, mempromosikannya dengan
benar, dan membangun jalur distribusi yang layak, upaya tersebut akan gagal
bila ia salah menetapkan harga. Sebuah penawaran harga seharusnya mencerminkan
baik kualitas maupun nilai produk yang dipersepsikan konsumen. Dari semua hal
yang harus dihadapi oleh pemasar internasional, penetapan harga merupakan salah
satu yang paling sulit. Hal ini menjadi lebih rumit ketika perusahaan menjual
produknya pada pelanggan di berbagai negara yang berbeda-beda. Baik mengekspor
maupun mengelola operasi luar negeri, tanggung jawab manajer adalah menetapkan
dan mengendalikan harga aktual produk di pasar yang berbeda dengan berbagai
variabel yang berbeda pula, mulai dari perbedaan tarif, biaya, sikap,
persaingan, fluktuasi mata uang, serta metode penetapan harga.
v Tujuan
Penetapan Harga
Keputusan
penetapan harga dilihat dengan dua cara :
·
Penetapan harga sebagai sebuah instrumen
aktif untuk mencapai tujuan pemasaran, perusahaan menggunakan harga untuk
mencapai sebuah tujuan spesifik, antara lain target memperoleh keuntungan,
target pangsa pasar, atau tujuan spesifik lainnya.
·
Penetapan harga sebagai elemen statis
sebuah keputusan bisnis, hanya dengan mengekspor kelebihan persediaan,
menempatkan bisnis luar negeri bukan sebagai prioritas utama, dan menganggap
penjualan ekspor hanya memberikan kontribusi yang dalam volume penjualan total.
`Semakin
besar kendali yang dimiliki perusahaan atas harga jual akhir sebuah produk,
maka semakin baik kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya.
Semakin lebar lini produk dan semakin besar negara yang menjadi target, maka
semakin kompleks proses pengendalian harga bagi pengguna akhir.
Ø Kenaikan
Harga
Kenaikan
harga adalah masalah rumit yang sering kali terjadi di dalam dunia ekonomi, dan
tidak dapat disanksikan lagi kenaikan harga membawa pengaruh bagi setiap elemen
masyarakat yang terlibat didalamnya,tak terkecuali bagi produsen.
v Biaya
Ekspor
Keuntungan
berlebih memang terjadi di sebagian pasar internasional, namun umumnya penyebab
adanya perbedaan harga antara Negara pengekspor dan Negara pengimpor disebut
dengan istilah kenaikan harga, yang merupakan biaya tambahan yang muncul akibat
mengekspor produk dari Negara yang satu ke Negara yang lain. Lebih spesifik
lagi, istilah tersebut berkaitan dengan situasi ketika harga yang meningkat
karena biaya pengiriman, asuransi, pengepakan, tarif, saluran distribusi yang
lebih panjang, margin perantara yang lebih tinggi, pajak khusus, biaya
administrasi, serta fluktuasi nilai tukar. Mayoritas biaya-biaya tersebut
meningkat sebagai akibat langsung dari perpindahan barang melewati batasan
negara dan sering kali kenaikan harga tersebut lebih tinggi dibandingkan harga
di pasar domestik.
Biaya,
Pajak, Tarif, Administrasi
Pajak
mencakup tarif, dan tarif mempengaruhi harga untuk konsumen akhir, hal ini
sering dihadapi oleh para pedagang internasional; dalam kebanyakan kasus,
konsumen mampu mengatasi keduanya. Namun kadang-kadang, konsumen diuntungkan
ketika penjualan produk perusahaan manufaktur ke Negara-negara asing mengurangi
pendapatan bersihnya agar dapat memasuki pasar negeri. Setelah tarik ulur,
pajak dan tarif harus dipertimbangkan oleh para pebisnis internasional. Tarif
adalah sejumlah biaya yang dikenal ketika barang dibeli dari Negara lain dan
masuk ke dalam negeri. Sebagai tambahan pajak maupun tarif, sebuah varian biaya
administrasi dihubungkan secara langsung pada sebuah produk ekspor dan impor.
Lisensi ekspor dan impor, dokumen lain, serta pengaturan fisik untuk membawa
produk dari pelabuhan tempat masuknya barang ke lokasi pembeli berarti
timbulnya tambahan biaya. Walaupun biaya tersebut realtif kecil, namun mereka
menambah biaya ekspor secara keseluruhan.
1.
Inflasi
Di
Negara-negara dengan kenaikan tingkat inflasi yang cepat atau memiliki variasi
nilai tukar yang tinggi, maka harga jual harus terkait dengan biaya produk yang
terjual dan biaya untuk mengganti jenis barang – jenis barang produk.
Inflasi
adalah suatu keadaan di mana harga barang-barang secara umum mengalami kenaikan
dan berlangsung dalam waktu yang lama terus-menerus. Harga barang yang ada
mengalami kenaikan nilai dari waktu-waktu sebelumnya dan berlaku di mana-mana
dan dalam rentang waktu yang cukup lama. Penyebaran inflasi keseluruh dunia
terjadi oleh karena adanya mekanisme perdagangan keuangan yang saling berkaitan
antara negara dunia. Inflasi dapat menyebabkan gangguan pada stabilitas ekonomi
dan mengakibatkan kenaikan harga konsumen dan menghadapkan konsumen pada
peningkatan harga terus-menerus sehingga pada akhirnya membuat mereka tidak
diperhitungkan lagi sebagai pasar. Di samping itu inflasi juga bisa memperburuk
tingkat kesejahteraan masyarakat akibat menurunnya daya beli masyarakat secara
umum karena harga-harga yang naik. Distribusi pendapatan pun semakin buruk
akibat tidak semua orang dapat menyesuaikan diri dengan inflasi yang terjadi.
2.
Deflasi
Dalam
keuangan modern, deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap
uang berdasarkan jumlah uang yang berada di masyarakat. Dalam ekonomi, deflasi
adalah suatu periode dimana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang
bertambah. Deflasi kebalikan dari inflasi. Bila inflasi terjadi akibat
banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena
kurangnya jumlah uang yang beredar. Salah satu cara menanggulangi deflasi
adalah dengan menurunkan tingkat suku bunga. Deflasi menghasilkan penurunan
harga terus-menerus dan menciptakan hasil yang positif bagi konsumen.
3.
Pendekatan untuk Mengurangi Kenaikan
Harga
Tiga
metode yang digunakan untuk mengurangi biaya dan kenaikan harga adalah sebagai
berikut:
·
Menurunkan Biaya Produk, apabila biaya
produsen dapat diturunkan, maka dampaknya akan dirasakan oleh seluruh saluran
distribusi. Inilah salah satu alasan utama perusahaan memproduksi barang di
Negara dunia. Mengurangi biaya manufaktur juga sering kali menghasilkan dua
keuntungan.
·
Menurunkan Tarif, ketika tarif berperan
dalam kenaikan harga, yang biasanya memang demikian, perusahaan akan mencari
cara utnuk menurunkannya. Sebagian produk dapat dikategorikan ulang menjadi
kategori yang berbeda, lebih rendah, dan beragam. Bagaimana sebuah produk
diklasifikasikan kadang bergantung pada penilaian tertentu saja. Perbedaan
antara sebuha jenis barang yang tergolong perhiasan atau benda seni berarti
membayar tarif nol untuk benda seni dan tarif sebesar 26 persen untuk
perhiasan. Selain melakukan klasifikasi ulang menjadi produk yang tarifnya
lebih murah, terdapat kemungkinan lain berupa memodifikasi produk agar sesuai
dengan kategori tarif yang diinginkan. Sering kali terdapat perbedaan antara
produk yang telah sepenuhnya dirakit, siap pakai, dengan produk yang perlu
dirakit, membutuhkan proses lebih lanjut, tambahan komponen yang berasal dari
produsen lokal, atau proses lain yang menambah nilai produk dan dapat dilakukan
di luar negeri.
·
Menurunkan Biaya Produksi, saluran
distribusi yang lebih pendek membuat perusahaan dapat mengendalikan harga
produk. Merancang sebuah saluran distribusi dengan hanya beberapa perantara
mungkin akan menurunkan biaya distribusi, yaitu dengan cara mengurangi atau
menghilangkan kenaikan harga perantara. Selain menghilangkan kenaikan harga,
jumlah perantara yang lebih sedikit juga memungkinkan penarikan pajak secara
umum yang lebih rendah. Sebagian Negara menarik pajak untuk tiap penambahan
niali produk yang melalui saluran distribusi. Barang-barang dikenakan pajak setiap
kali berpindah tangan. Pajak tersebut dapat berupa pajak kumulatif maupun
tidak.
4.
Penawaran Harga
Dalam
menawarkan harga barang untuk penjualan di pasar internasional, sebuah kontrak
dapat mencakup elemen-elemen spesifik yang bisa mempengaruhi harga, misalnya
kredit, periode penjualan, dan transportasi. Pihak-pihak yang bertransaksi
harus yakin bahwa penawaran yang disetujui telah meliputi pihak yang akan
bertanggung jawab atas barang-barang selama tranportasi dan yang akan membayar
biaya transportasi serta dalam hal apa saja. Sebuah penawaran harga juga harus
mencantumkan mata uang yang akan digunakan, periode kredit, serta jenis
dokumentasi yang diperlukan. Yang terakhir, sebuah penawaran harga dan kontrak
juga harus mendefinisikan kuantitas dan kualitas. Definisi kuantitas mungkin
harus dicantumkan karena setiap Negara yang berbeda menggunakan alat ukur yang
berbeda pula. Pedagang internasional harus melihat kembali seluruh istilah yang
ada dalam kontrak; kegagalan dalam melakukannya akan berdampak pada modifikasi
harga sekalipun perubahan tersebut tidak diinginkan
5.
Aspek
Organisasi
Yaitu perhatian utama dari aspek ini
ditunjukkan pada hubungan antara administrasi proyek dengan administrasi
pemerintahan,aspek organisasi ini dapat memadukan sumber daya-sumber daya
dengan cara teratur dan mengatur orang-orang dalam pola dengan sedemikian rupa,
sehingga dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan proyek
tersebut.Berbedadenganaspek manajemen,
dalamaspekorganisasiperludiperhatikanhubunganantaraorganisasiproyekdenganunsur-unsurpemerintah.
v Pengertian Organisasi
Organisasi
adalah bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya
masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses
tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi). Agar tujuan
organisasi dan tujuan individu dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka
diperlukan kerjasama dan usaha yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak
(pengurus organisasi dan anggota organisasi) untuk bersama-sama berusaha saling
memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada saat
masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota
organisasi/pegawai maupun bagi pengurus organisasi/pejabat yang berwenang
Macam
Macam Organisasi
1.
Oganisasi Ekonomi
Organisasi ekonomi adalah organisasi
yang tujuan utamanya mendapatkan keuntungan yang sebesar–besarnya. Kegiatan
yang dilakukan oleh organisasi niaga adalah memproduksi dan mendistribusi
barang dan jasa. Pelayanan yang di berikan adalah memberikan barang / jasa guna
mendapatkan imbalan dalam bentuk uang. Konsumen dibebani biaya operasi dan
laba. Karena itu organisasi ekonomi disebut juga organisasi keuntungan atau
profit organization
2.
Organisasi Sosial
Yang dimaksud dengan organisasi kemasyarakataan
adalah organisasi kemasyarakataan seperti yang dimaksud dalam Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakataan. pasal 1 Undang-Undang
Nomer 8 1985 memberikan pengertian bahwa yang dimaksud dengan organisasi
kemasyarakataan adalah organisasi yang di bentuk oleh anggota masyarakat warga
Negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan
,profesi,fungsi,agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, untuk
berperan serta dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila.
Sedang
organisasi atau perhimpunan yang dibntuk oleh pemerintah, seperti Praja Muda
Karana (Pramuka),Korps Pegawai Republik Indoesia (Kopri), dan lain sebagainya,
serta organisasi atau perhimpunan yang dibentuk oleh anggota masyarakat warga
Negara Republik Indonesia yang bergerak dalam bidang perekonomian seperti
perekonomian seperti Koperasi, Perseroan Terbatas , dan lain sebagainya, tidak
termasuk dalam pengertian Organisasi Kemasyarakataan seperti dimaksud dalam
pasal 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985.Pasal 12 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1985 mengatakan bahwa pemerintah melakukan pembinaan terhadap organisasi
kemasyarakataan.
3.
Organisasi Regional dan Internasional
Organisasi
internasional adalah suatu istilah hubungan internasional yg menunjukkan kerja
sama antarbeberapa negara. Sebagian besar organisasi internasional, seperti PBB
dan WTO, bersifat multilateral yg mengambarkan tentang luasnya keanggotaan dan
wilayah cakupan kerjanya..
Organisasi internasional adalah suatu bentuk
dari gabungan beberapa negara atau bentuk unit fungsi yang memiliki tujuan
bersama mencapai persetujuan yg juga merupakan isi dari perjanjian atau
charter.
6. AspekManajerial Dan Administrasi
Yaknisuatuaspek
yang cukupsulituntukdinilai, walaupundemikianduaaspekinimungkinsebagaikunciberhasilataugagalnyasuatuproyek.Aspekinimenyangkutkemampuanstafatausumberdayamanusia
yang berada dalam/terkaitdalamproyekuntukmenjalankanadministrasikegiatandalamukuranbesar(large
scale activities).Adapunkeahlianmanajemenhanyadapatdievaluasisecarasubyektif.Apabilahalinitidakmendapatperhatian
yang khusus, dikhawatirkanakanterjadipengambilankeputusan yang
kurangbaikdalamsuatuproyek yang direncanakanitu.
v Aspek-Aspek Penilaian
· Menurut Husnan dan Suwarsono (1994), untuk
membahas evaluasi proyek, ada beberapa aspek yang dapat digunakan. Namun dalam
realisasinya evaluasi proyek tidaklah meneliti semua aspek yang ada, tapi
setidaknya ada beberapa aspek utama yang harus diteliti. Aspek-aspek tersebut
menurut Suratman (2001) adalah sebagai berikut :
· Aspek Hukum mengkaji tetang
legalitas usulan proyek yang akan dibangun atau sedang dioperasikan. Hal ini
berarti bahwa proyek tersebut harus memenuhi hukum dan tata peraturan yang
berlaku di wilayah tersebut.
· Aspek
ekonomi yaitu aspek yang akan menentukan tentang besar atau kecilnya sumbangan
suatu proyek terhadap pembangunan ekonomi sacara keseluruhan. Dengan melakukan
analisis ekonomi diharapkan analisis proyek dapat menilai apakah proyek akan
membebani perekonomian nasional atau bahkan justru membantu perekonomian
nasional (Mimit P,2003). Aspek sosial mengkaji tentang dampak keberadaan proyek
terhadap kehidupan masyarakat terutama masyarakat setempat dari sisi sosial.
· Aspek Pemasaran, kajian aspek
pemasaran berkaitan dengan strategi pemasaran usaha yakni upaya yang dilakukan
oleh calon investor atau pengusaha dalam mempengaruhi keputusan konsumen untuk
melakukan pembelian hasil produksinya (Husnan dan Suwarsono, 1994).
· Aspek
teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan teknis dan pengoperasiannya
setelah proyek tersebut selesai dibangun. Beberapa variabel terutama yang perlu
mendapat perhatian dalam penentuan aspek teknis adalah :ketersediaan bahan
mentah, letak pasar yang dituju, tenaga listrik, ketersediaan air, supply
tenaga kerja dan fasilitas-fasilitas lain yang terkait (Husnan dan Suwarsoso,
1994).- dalam Mimit P. (2011 e.)
· Aspek Manajemen, pada aspek
manajemen terdapat beberapa fungsi sebagai bagian dari proses manajemen tersebut
antara lain : Fungsi Perencanaan (Planning)
Fungsi ini merupakan tindakan untuk menentukan sasaran dan arah yang dipilih.
Perencanaan ini dituntut adanya kemampuan untuk meramalkan, mewujudkan dan
melihat ke depan dengan dilandasi tujuan-tujuan tertentu. Fungsi
Pengorganisasian (organizing)merupakan
tindakan membagi bidang pekerjaan antara kelompok yang ada serta menetapkan dan
merincinya.Fungsi Pergerakan (actuating)
Fungsi ini merupakan tindakan untuk memotivasi anggota-anggota kelompok agar melaksanakan
tugas-tugas yang telah dibebankan dengan baik dan antusias. Fungsi Pengawasan (controlling) hal ini merupakan tindakan
untuk mengawasi aktivitas yang ada, agar dapat berjalan sesuai rencana yang
telah dibuat dan disepakati bersama (Rahardi, 1997) dalam Mimit P. (2012)
· Menurut
Kasmir dan Jakfar (2003) dalam Firdaus (2010), Keempat fungsi tersebut bukanlah
fungsi yang yang berjalan secara terpisah-pisah, tetapi merupakan fungsi yang
saling berkaitan sehingga membutuhkan tindakan-tindakan yang simultan dan
berhubungan dalam melaksanakannya. Aspek manajemen dalam suatu usaha
diantaranya mencakup Manajemen Operasional, Manajemen Sumberdaya Manusia
Manajemen Pemasaran, Manajemen Keuangan dan Manajemen Risiko.
· Aspek finansial, menurut
Riyanto (1995) dalam Mimit P. (2006)bahwa aspek finansial adalah inti dari
pembahasan keseluruhan aspek, karena studi kelayakan bertujuan untuk mengetahui
potensi keuntungan dari usaha yang direncanakan. Aspek finansial berkaitan
dengan penentuan kebutuhan jumlah dana dan sekaligus pengalokasiannya serta
mencari sumber dana yang bersangkutan secara efisien, sehingga memberikan
tingkat keuntungan yang menjanjikan bagi investor. Aspek finansial ini
menyangkut tentang perbandingan antara pengeluaran uang dengan pemasukan uang
atau return dalam suatu proyek (Suratman, 2001).